Laman

MANAJEMEN PADA ASPEK PERSONALIA

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Setiap organisasi memiliki aktuitas-aktuitas perjalanan tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi salah satu aktuitas tersebut adalah manajemen, dalam organisasi bisnis dikenal antara lain manajemen pengangkutan dan pengiriman, manajemen pembelian dan gudang, manajemen perencanaan, manajemen operasi, manajemen personalia dan sebagainya.

Dalam organisasi pendidikan macam-macam manajemen seperti itu tidak dikenal. Melainkan hanya ada satu jenis manajemen yang bertingkat ialah manajemen tertinggi sampai dengan manajemen terdepan.

BAB II

PEMBAHASAN

MANAJEMEN PADA ASPEK PERSONALIA

1. PENGERTIAN

A. MANAJEMEN

Ada kaitan yang erat antara Organisasi, administrasi dan manajemen, Organisasi adalah sekumpulan orang dengan ikatan tertentu yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka, mula-mula mereka mengintegrasikan sumber-sumber materi maupun sikap para anggota yang dikenal sebagai manajemen dan akhirnya barulah mereka melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai cita-cita tersebut.Baik manajemen maupun melaksanakan kegiatan itu di sebut administrasi.

Pengertian organisasi yaitu sekelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu nampak sudah ada kesepakatan diantara para ahli.

Setelah menemukan pengertian administrasi dan organisasi dalam mengutip pendapat para ahli tentang pengertian manajemen sebagai.

  1. Mengelola orang-orang
  2. Pengambilan keputusan
  3. Proses mengorganisasi dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan

Yang sudah ditentukan ( 1973. h. 4 )

Pengertian yang lainnya adalah hanya menekankan pengaturan orang-orang saja seperti pendapat diatas.Yaitu kelompok khusus orang-orang yang tugasnya mengarahkan usaha ke arah tujuan. Tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain,atau membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-orang.

B. PERSONALIA

Personalia adalah semua anggota organisasi yang bekerja untuk keputusan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan personalia organisasi pendidikan mencakup para guru.

Personalia ini di tangani oleh manajemen agar aktifitas mereka dapat dipertahankan dan semakin meningkat. Para manajer akan membina mereka berusaha mewujudkan antara hubungan yang baik meniai dan mempromosikan mereka dan berupaya meningkatkan kesejahteraan mereka.

2. MANFAAT MANAJEMEN PERSONALIA

A. MANAJEMEN PERSONALIA

ialah manajemen yang memperhatikan orang-oarng dalam organisasi (Evans, 1981. h.115). yang merupakan salah satu sebsusi manajemen, perhatian terhadap orang-orang itu mencakup, merekrut, menempatkan sebagai fungsi manejemen personalia (Massie 1973 h, 72).

Walaupun secara konsep dikatakan bahwa personalia pendidikan merupakan kunci keberhasilan pendidikan, kenyataannya mereka ini kurang mendapat perhatian, krang ditangani oleh para manajer (karol 1980 h. 114). Rapat kerja, seminar dan diskusi tentang pendidikan sebagian besar hanya membahas kurikulum saja terutama tentang proses belajar mengajar, tetapi bagaimana caranya agar proses belajar mengajar yang dihasilkan oleh seminar itu dapat dilaksanakan oleh guru-guru hampir tidak pernah diperhatikan, ini rupanya menjadi penyebab kegagalan inovasi dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh inovasi kurikulum mengharuskan guru-guru PPSP IKIP surabaya tahun 1984-an membuat paket belajar untuk setiap kali mengajar, tetapi banyak sekali diantara mereka yang tidak punya waktu untuk membuatnya, kesibukan kepayahan, dan alokasi penggunaan waktu oleh guru tidak diperhatikan oleh inovasi ini, akibatnya sampai PPSPdi lebur inovasi ini belum memberikan hasil yang memadai.

Peranan manajer dalam apel personalia ialah memiliki angan-angan sosial, sebagai konselov, pendamai, tugas campuran dan sebagainya.

Jadi peranan manajer personalia adalah memajukan organisasi dan sekaligus memperhatikan dan memajukan personalia, keduanya harus dimajukan bersama, cukup sulit memajukan organisasi tanpa memajukan personalia sebab tidak di ijinkan karena tidak ada dana sebab organisasi macet.

B. PERENCANAAN PERSONALIA

Ada beberapa pendekatan dalam perencanaan pendidikan antara lain adalah : pendekatan tuntutan sosial, ketenaga kerjaan, biaya, keuntungan, ekonomi dan sebagainya.

Perencanaan personalia terutama menyangkut pendekatan-pendekatan ketenaga kerjaan, sebab itu pembahasan perencanaan ini memakai pendekatan ketenaga kerjaan.

Perencanaan personalia mencakup jumlah dan jenis keterampilan, keahlian orang, ditempatkan pada pekerjaan yang tepat, pada waktu tertentu, yang dalam jangka panjang memberikan keuntungan bagi individu organisasi (Sikula 1976 h. 145) yang direncanakan oleh para manajer dalam hubungan dengan personalia ini adalah :

1. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan beberapa orang setiap jenis keterampilan.

2. Beberapa macam keterampilan yang dibutuhkan dan beberapa orang setiap jenis keterampilan.

3. Upaya menempatkan mereka pada pekerjaan yang tepat untuk jangka waktu tertentu, dengan harapan dapat memajukan dan memberi keuntungan optimal baik kepada organisasi maupun kepada setiap anggota.

Komponen-komponen perencanaan dalam segi personalia adalah tujuan, perencanaan organisasi, pendataan personalia, menafsirkan kebutuhan personalia, dengan program tindakan Sikula 1976 h. 148).

Tujuan perencanaan sudah tentu mencakup menentukan kompetensi-kompetensi, beserta jumlahnya masing-masing dan cara menempatkan yang benar dalam jangka waktu tertentu, atau dapat juga tujuan itu hanya terbatas kepada usaha pemenuhan tenaga, peningkatan kompetensi & penempatan yang benar sebagai masalah yang harus diselesaikan oleh manajemen pendidikan.

Perencanaan personalia tidak bisa lepas, dari perencanaan organisasi secara keseluruhan, sebab perencanaan organisasi berupaya meningkatkan produksi pendidikan serta menyesuaikan dan memberikan suatu yang baru kepada konsumen, didalamnya terkandung kebutuhan-kebutuhan atau tenaga kependidikan.

Sudah kebutuhan personalia di tafsirkan atau ditentukan barulah menentukan perogram-program tindakan, ialah suatu perogram untuk membuat rencana tadi dapat secara tepat dilaksanakan. Program itu berisi keterampilan dan pedekatan yang dipakai utuk mewujudkan tujuan personalia, sementara itu organisasi tetap berjalan seperti biasa.

3. PENGEMBANGAN PERSONALIA

Sebagai suatu organisasi yang bertumbuh, lembaga pendidikan selalu membutuhkan perhatian ke dalam yaitu terhadap dirinya sendiri perhatian itu terjuju kepada usaha mempertahankan kelangsungan hidup, peningkatan dan dengan pembaruan, salah satu aktivitas untuk mencapai usaha itu adalah dengan jalan melakukan perkembangan personalia pendidikan pengembangan personalia pendidikan pengembangan ini terutama untuk mencegah pemakaian pengetahuan yang sudah usang dan pelaksanaan tugas yang sudah ketinggalan zaman.

Mengembangkan personalia pada hakikatnya ialah melaksanakan prinsip belajar seumur hidup, salah satu prinsip belajar ialah menyesuaikan proses belajar dengan kebutuhannya ada 5 macam kebutuhan yaitu :

1. Ingin merasa diri peting. Terpandang dan berharga

2. Ingin hidup aman, sentosa dan berkecukupan

3. Ingin memperoleh teman hidup yang tepat dan berkeluarga

4. Ingin berkenalan di lapangan yang belum diketahui/hasrat ingin tahu dan

5. Ddalam waktu tertentu ingin melepaskan diri dari kesulitan, bergembira dan bermain-main

Dari ke-5 kebutuhan ini yang dapat dimanfaatkan sebagai jalan menuju perbaikan profesi dan karier ialah kebutuhan harga diri rasa aman/sejahtera dan hasrat ingin tahu.

Dalam perkembangan teori dua faktor mengalami perubahan kini orang memandang faktor pertama dan faktor kedua bisa bertukar fungsi bergantung pada situasi dan siapa personalia itu (Sikula 1976 h. 87), Namun secara umum salah satu faktor itu cenderung menurunkan motivasi / kepuasan kerja, sedangkan lainnya cenderung meningkatkan. Ini berarti para manajer ingin memanfaatkan teori ini, perlu secara exsplisit menghargai setiap prestasi yang dibutuhkan seseorang, perlu menciptakan pekerjaan yang menantang, perlu menekankan rasa tanggung jawab bagi setiap bawahan, dan mengusahakan agar bawahan dapat kemajuan dalam kepribadiannya dan perkerjaannya sehingga petugas merasa bangga dengan karirnya. Aktivitas ini berkaitan erat dengan modal belajar yang diciptakan oleh manajer dalam rangka mengembangkan personalia.

Teknik pengembangan profesi dan karier yang telah ditemukan diatas adalah berupa belajar di tempat kerja atau belajar sambil bekerja dibawah pengawasan supervisor. Sudah tentu teknik pengembangan itu bisa juga dilakukan ditempat lain atau pada waktu lain, misalnya studi di lembaga sendiri atau lembaga lain. Mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah belajar dari kepustakaan berlatih keterampilan di tempat lain dan sebagainya.

Personalia pendidikan yang kreatif dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan organisasi sangat dibutuhkan, sebab mereka ini adalah orang-orang yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup organisasi dari kepunahan akibat perubahan zaman. Disamping itu orang-orang ini pula yang mampu merealisasi salah satu misi pendidikan yaitu sebagai agen pembaruan terhadap lingkungannya, sebetulnya orang-orang seperti inilah yang lebih cocok diberi perdikat pejuang pembangunan pendidikan dari pada orang-orang yang hanya mampu melakukan tugas rutin saja.

Sementara itu teknik yang ampuh yaitu keteladanan dari pihak manajer dan personalia senior yang lain tetap dapat dipakai dalam pengembangan kreativitas dan partisipasi ini, para bawahan pada umumnya suka bercermin pada prilaku atasannya.

4. PENILAIAN DAN PROMOSI

Penilaian di lakukan secara sistematis terhadap performan personalia dan potensi mereka untuk berkembang Sikula 1976 h. 205) penilaian performan mencakup prestasi kerja, cara bekerja, dan pribadi mencakup kreatifitas dan hasil belajar atau kemampuan mengembangkan profesi / karier.

Penilaian personalia bersama-sama dengan tugas merekrut, menyeleksi, menempatkan dan mengembangkan merupakan suatu unit kerja (Sikula 1976.h.205). mengapa demikian ? sebab penilaian tehadap personalia dilakukan secara kontinue yang biasanya diadakan satu tahun sekali, penilaian tersebut dimanfaatkan sebagai bahan untuk merekrut, menyeleksi, menempatkan, dan mengembangkan, menempatkan ialah mencakup penempatan untuk pertama kali setelah selesai di seleksi. Memindahkan / mempromosikan dan menurunkan kedudukan. Kedududkan bila diperlukan, dan memberhentikan atau mempensiunkan, dengan demikian aktivitas beserta data tentang penilaian diatas ada pada satu unit kerja hal ini, dimaksudkan agar memudahkan manajer dalam menangani masalah-masalah personalia.

Yang dimaksud dengan perstasi kerja ialah hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Dan apakah sudah tepat penyelesaiannya dengan alokasi waktu yang telah diberikan. Apakah hasil pekerjaan itu sudah memenuhi akuntabilitas atau sekedar selesai, cara bekerja mencakup ciri-ciri evektivitas dan efisiensi dalam bekerja sedangkan ukuran penilaian pribadi, personalia ialah butir-butir pancasila yang telah diuraikan antara lain sudah termasuk didalamnya dedikasi dan motifasi yang tinggi untuk berjuang dalam dunia pendidikan.

BAB III

PENUTUP

· KESIMPULAN

Manajemen personalia ialah bagian manajemen yang memprhatikan orang-orang dalam organisasi, yang merupakan salah satu sub sistem manajemen, perhatian terhadap orang-oran itu mencakup merekrut, menempatkan, melatih dan mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan mereka yang dikatakan sebagai fungsi manajemen personalia fungsi ini menunjukkan apa yang harus ditangani oleh manajer pada segi personalia.

Dan manajer memperhatikan segala sesuatu yang menyangkut personalia, mulai dari merencanakan, merekrut, menyeleksi, meneliti utnuk perbaikan dan samapai dengan memberhentikan atau memberi pensiun kepada para petugas.

DAFTAR PUSTAKA

Hudi Santoso, S, Ideologi Pancasila dan tertib sosial budaya bangsa indonesia,”

Analisis kebudayaan tahun IV, No 3 1983 / 1984.

Drunker, Peter, F, The Practice of management, Harper & Brothers publishers,

New York, 1981

Halsey George, D, Bagaman Memimpin Dan Mengawasi Pegawai Anda, terjema’ah

Anaf s, Bagindo dan M. Ridwan aksara Jakarta 1983

HMJ. AP (Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan) FIP IKIP

Surabaya “Penelitian tentang kesesuaian pekerjaan lulusan AP FIP

IKIP Surabaya, 1968

Julianto, “Beberapa Masalah Dalam Manajemen Pendidiakan Tinggi Di Indodnesia,

Analisis Pendidikan tahun II. No 2 1981.

3 comments: