Laman

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk memperoleh pengalaman belajar di perlukan dorongan untuk belajar. Dorongan ini disebut dengan motivasi. Dorongan untuk belajar bias berasal dari dalam diri pelajar sendiri, Namun, kadan-kadan dorongan itu tidak muncul sehingga memerlukan penciptaan kondisi oleh pihak lain untuk memunculkan atau dorongan yang berasal dari luar.

Kadang-kadang berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal pada suatu keputusan rasional, tetapi lebih sering hak iti merupakan perpadua kedua proses tersebut. Motivasi mempunyai banyak relevansi dengan tugas guru yang selalu dihadapkan kepada pengambilan keputusan mengenai pengorganisasain suatu tugas kegiatan belajar.

Motivasi hendaknya tidak dianggap sebagai persyarat mutlak untuk kegiatan belajar. Lebih baik motivasi dianggap sebagai kemauana untuk memasuki suatu situasi belajar. Kegiatan belajar tidak perlu ditunda sampai ada motivasi yang tepat untuk belajar kalau seseorang sudah mempunyai motivasi, maka ia selamkanya tidak ada dalam ketegangan damn selalu siap mengerjakan hal- hal yang diperlukan sesuai dengan apa yang dikehendakanya. Hal ini, karena motivasi menyangkut pemenuhan seperangkat kebutuhan dan kekuratan gaya pendorong yang oleh maslau dalam M.suparta diklasifikasikan atas lima kelompok, yaitu :

1. kebutuhan fisiologis, seperti haus, lapar dan seks.

2. kebutuhan akan keamanan, seperti menyelamatkan jiwa dan ketertiban .

3. kebutuhan berkerabat, seperti indentifikasi, kasih sayang, dan persahabatan.

4. kebutuhan akan penghargaan, seperti sukses, percaya diri, dan harga diri.

5. kebutuhan berusaha, seperti menambangkan diri.

Motivasi itu sendiri dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Moh. User Usman :

a) Motivasi Intrinsik: jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri ;

b) Motivasi Ekstrinsik: jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi demikian ia mau melakukan sesuatu atau belajar.

Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya berusaha dengan berbagai cara. Seperti, dengan kompetensi atau persaingan, guru menciptakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi hasil belajarnya. Dengan demikian guru telah membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi intrinsic.

Guru yang ingin menyempurnakan pengajarnya yang perlu mengevaluasi pengajar itu sehingga diketahui perubahan apa yang seharusnya diadakan. Salah satu jalan yang sangat penting untuk melakukan hal itu adalah mengevaluasi hasil belajar yang telah dicapai oleh anak didiknya. Dua kegitan tersebut tidak bisa dipisahkan satu dari yang lainya. Artinya, evaluasi terhadap guru seharusnya tidak dipisahkan dari terhadap hasil belajar. Implikasinya, jika guru ingin memiliki dasar yang memadai untuk menentukan kualitas pengajarnya, ia harus melakukan evaluasi terhadap hasil belajar secara teliti.

Secara lebih rincin dapat dikemukakan bahawa evaluasi terhadap hasil belajar memungkinkan guru untuk:

  1. Menilai kompetensi atau kapabilitas pelajar; apakah mereka telah merelisaikan tujuan yang telah ditentukan;
  2. Menentukan tujuan mana yang belum direlisasikan, sehingga tindakan perbaikan yang cocok dapat diadakan;
  3. Menetapkan rengking pelajar dalam hal kesuksesan mencapai tujuan yang telah disepakati;

1.2 Pembatasan Masalah

Penulis mencoba untuk membatasi masalah yang berkaitan erat dengan ajaran agama hindu yaitu :

- Sejarah agama Hindu

- Ketuhanan Trimurti

- Inti ajaran agama hindu, dan

- Aliran Hinduisme

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan sebuah makalah sebagai pencapaian dari :

  1. Dalam memenuhi tugas mandiri pada mata kuliah ilmu perbandingan agama
  2. Mengkasi sehingga dapat memberikan pemahaman-pemahaman dalam ajaran agama tersebut.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan cara penulisan studi pustaka sesuai dengan referensi atau juga dari penyimakan-penyimakan buku yang sangat erat kaitannya dengan bahasan pokok

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematikan penulisan makalah ini sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II Pokok Bahasan yaitu Agama Hindu

Bab III Penutup yang berisi Kesimpulan dan saran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Agama Hindu

Secara historis, kelahiran agama Hindu dilatarbelakangi dengan akulturasi kebudayaan antara bangsa Aria sebagai bangsa pendatang dan Iran, dengan bangsa Dravida sebagai penduduk asli India. Bangsa Aria masuk ke India kira-kira tahun 1500 SM. Dengan segala kepercayaan dan kebudayaan yang bersifat Vedawi, telah menjadi thesa di satu pihak, dan kepercayaan bangsa Dravida yang animist telah menjadi antithesa di lain pihak. Dan sinkretisme antara keduanya, lahir agama Hindu (Hinduisme) sebagai synthesa.

Berlatar belakang statusnya sèbagai bangsa pendatang, maka bangsa Aria merasa men-iiliki kelebihan daripada bangsa Dravida. Kedudukan bangsa Aria yang terdiri dan para brahrnana ahli kitab itu, bagaimanapu tidak bisa disejajarkañ dengan orang-orang awam pada umumnya, sehingga tidaklah mengherankan jika di kemudian han agama Hindu lebih banyak diwarnai oleh adanya klasifikasi masyarakat penganutnya ke dalam kasta-kasta.

Kaum brahmana yang mengusai kitab Veda telah menjadi kelompok penentu ajaran Hindu, karena itu agama Hindu dikenal juga dengan istilah agma Brahmana atau disebut Dharma dalam bahasa Sanskerta. Dari sisi lain, agama Hindu terkadang disebut juga agama Weda, karena aja rannya bersumber dan kitab Weda, yang wujud lahiriahnya terdiri dari empat kelompok berikut.

1. Rig Weda, yaitu kitab Weda yang banyak mengandung puji-pujian (hymne).

2. Sama Weda, sebagai penjabaran dari Ring Weda ditandai dengan lagu-lagu dan nyanyian suci.

3. Yayur Weda, yakni kitab Weda yang banyak memuat perihal mantera-mantera untuk persembahan dalam upacara-upacara keagamaan.

4. Atharwa Weda, yakni kitab Weda khusus bagi para pendeta tertentu dan golongan brahmana.

Sedangkan menurut isinya, kitab Weda dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :

1. Mantera, yang berarti nyanyian doa suci.

2. Brahmana, yang berisi uraian tentang upacara korban yang biasa dilakukan oleh pendeta.

3. Upanisyad, berisi tentang ajaran ketuhanan, perihal manusia dan kelahiran kembali.

2.2 Ketuhanan Trimurti

Sistem ketuhanan Hindu mendekati paham materialisme yang bersifat naturalis, karena disandarkan pada peristiwa dan kejadian alam, sehingga hampir segala gejala dan gerak alamiah merupakan manifestasi dan lambang kekuatan. Tidaklah mengherankan apabila kepercayaan terhadap kekuatan yang majemuk itu, menggiring ketuhanan Hindu ke arah polytheisme yang memuja banyak dewa.

Di antara sekian banyak dewa yang dipuji sebagai sumber segala kekuatan, hakikatnya terkoordinasi dalam ketuhanan Trimurti, berikut ini.

a. Brahmana

Dewa yang dianggap sebagai pencipta alam, yang telah mewujudkan alam ini dengan segala isinya. Dalam mengendalikan kekuasaannya, dewahmana didampingi dewi yang sakti, yakni Dewi Saraswati (dewi kesenian dan pengetahuan); juga memiliki kendaraan khusus yaitu hewan unggas yang disebut Hangsa.

b. Wisynu

Dianggap sebagai dewa pemeliharaan alam dengan kekuasaan mendamaikan umat manusia, memelihara ketertiban, serta mewujudkan kedamaian. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewa Wisynu juga didampingi oleh dewi sakti yang disebut Dewi Sri (dewi kebahagiaan). Kendaraan khusus untuk Wisynu dilambangkan dengan burung Rajawali atau Garuda.

c. Syiwa

Dianggap sebagai dewa perusak alam yang kekuasaannya berhubungan dengan kejahatan manusia. Timbulnya peperangan, pembunuhan dan sebagainya. Perlambang sedang berperannya kekuasaan Syiwa. Sebagaimana Brahmana dan Wisynu, maka Syiwa pun didampingi dewi sakti yang disebut Dewi Durga (dewi kematian). Kendaraan khusus untuk Wisynu dilambangkan dengan lembu jantan yang disebut Nandi.

Wujud ketuhanan Hindu yang polytheisme akan nampak jelas dengan memperhatikan pemujaan terhadap bermacam-macam dewa sesuai dengan gerak alam. Penguasaan matahari oleh Dewa Surya, langit dan lautan oleh Down Waruna, hujan dan perang untuk Dewa Indra, atau angin topan untuk Dewa Maruta dan bumi oleh Dewi Pertiwi.

Secara inkrnasi, dewa-dowa yang bersemayam di kayangan berlokasi di Gunung Mahameru, dalam peranannya menyelamatkan kehidupan manusia, sebagai raja yang berkuasa. Dalam hubungan ini, dapat disebutkan contohnya Rama sebagai penjelmaan Wisynu di India dan Airlangga sebagai penjelmaan Wisynu di indonesia.

2.3 Inti Ajaran Hindu

a. Tentang korban dan sajian, sebagai persembahan kepada para dewa atau penghormatan terhadap arwah nenek moyang yang telah meninggal. Korban umum dilakukan dalam bentuk kebersamaan antara masyarakat setempat, biasanya dalam menghadapi musibah, upacara pembakaran mayat dan lain-lain. Korban dilakukan khusus oleh keluarga tertentu dalam hubungannya dengan peristiwa perkawinan, kelahiran dan kematian.

b. Tentang roh disebutkan adanya roh umum yang bersifat universal, yakni Brahman sebagai Tuhan penguasa semesta dan roh umum yang telah terkurung dalam tubuh atau benda yang disebut Atman.

c. Perihal karma, bahwa perbuatan manusia di dunia akan selalu berhubungan dengan hukum kausalitas dimana perbuatan baik akan menimbulkan akibat baik, dan perbuatan jahat akan mengakibatkan timbulnya kejahatan.

d. Bahwa proses kehidupan manusia, tidak terlepas dari kesengsaraan (samsara) dimana manusia lahir, hidup, berbuat, mati, lahir lagi, dan seterusnya. Semuanya akan terus berputar dan tak pernah berhenti, melainkan dengan jalan kelepasan.

e. Tentang kelepasan atau disebut Moksa, merupakan jalan menghindari kesengsaraan dengan cara membebaskan diri dan godaan keinginan yang melekat dalam tubuh manusia.

2.4 Aliran Hinduisme

  1. Aliran Wedanta atau disebut juga utara Mimamsa, dipelopori oleh pendeta Badrayana yang termaktub dalam buku Wedanta Sutra dan Brahmasutra. Penganut terkenal dari aliran ini adalah pendeta Ramanuya (akhir abad 11 M). Aliran ini berisi :

1) Bahwa sumber utama dan titik akhir dari segala sesuatu adalah Brahman, yang bersifat azali.

2) Bahwa hakikat nanusia adalah penjelmaan rahman dalam wujud yang terbatas yang disebut Atman; terdiri dari Purusa dan Praketti (Rohani dan Jasmani) yang bersifat sementara.

3) Kelepasan dilakukan dengan menghilangkan keterbatasan Brahman dalam situasi Atman melalui pengetahuan serta kesadaran diri terhadap kenyataan yang dialami.

  1. Aliran Samkhya, disponsori oleh Pendeta Kapila (sekitar abad 8 SM) bersamaan lahirnya Upanisyad. Aliran ini berisi :

1) Bahwa sumber segala sesuatu adalah dua zat yang kekal, yakni Purusa (roh) dan Prakerti (benda). Di dalam Prakerti terdapat tiga guna sebagai daya kekuatan, yakni Sattawa (daya terang yang membawa kesadaran). Rajasa (daya penggerak atau motivator untuk melakukan aktivitas), serta daya putus asa (yang membawa kemalasan).

2) Bahwa persekutuan antara Purusa dan Prakerti akah melahirkan situasi mahal yang dapat menimbulkan ahamkara. Dan hubungan keduanya timbul pengamatan, perbuatan dan budi.

3) Bahwa kelepasan dilakukan dengan cara mengembalikan Purusa kepada kepribadiannya semula, melalui pengetahuan praktis (yoga).

  1. Aliran Yoga,. sebagai kelanjutan operasional dan aliran Samkhya, dipelopori oleh pendeta Patanjali (sekitar tahun 450 M). Aliran ini menyatakan :

Bahwa jajan kelepasan diperoleh tergantung pada diri manusia sendiri dalam usahanya melepaskan diri dari segala keinginan pada barang-barang yang tampak, sehingga tidak berminat sama sekali pada hal-hal duniawi (wairagya).

Ada delapan tingkat yang harus dilalui untuk mencapai kelepasan yang terdapat dalam aliran ini yaitu:

a. Ahimsa (jangan, membenci, mencuri, berbuat mesum, dan sebagainya).

b. Membersihkan diri lahir batin semata-semata hanya untuk berbakti pada Tuhan.

c. Penguasaan nafas hidup.

d. Peguasaan gerak-gerik tubuh.

e. Perenungan diri sendiri.

f. Perenungan barang yang diamati.

g. Mematikan rangsangan dari luar.

h. Penghapusan identitas pribadi.

Dari persiapan yang bersifat etis, fisis, imaginatif dan samadhi, dimaksudkan untuk mencapai tujuan akhir dari manusia, yakni berpisahnya pengaruh Prakerti dalam Purusa dengan Tuhan sebagai titik sasaran renungan. Dari sini dapat dimengerti bahwa kelepasan Yoga bukan dalam bentuk persekutuan Tuhan seperti Wedanta, bukan pula pengingkaran terhadap peranan Tuhan seperti Samkhya, melainkan Tuhan diwujudkan secara simbolis dan bersifat pasif.

  1. Agama Sikh, dikategorikan sebagai gerakan pembaharuan dalam Hinduisme, yang ditimbulkan akibat pengaruh masuknya agama Islam (abad-12) dan agama Kristen (abad-18) ke India. Di bawah pimpinan Kabir dan Nanak, gerakan Sikh berkembang di India dengan inti ajaran sebagai berikut.

· Bahwa Tuhan adalah zat yang disembah oleh penganut sebuah agama. Oleh karena itu, penyembahan terhadap banyak dewa merupakan kesalahan.

· Kelepasan diperoleh dengan iman dan bakti serta persekutuan dengan Tuhan di dalam kasih.

· Perbedaan kasta tidak dibenarkan. Gerakan ini berpedoman pada Kitab Suci tersendiri yang disebut Adi Granth.

  1. Agama Brahma Samaj, merupakan gerakan pembaharuan Hinduisme sebagai reaksi dari pengaruh agama Kristen di India. Didirikan oleh Ram Mohan Roy (1772-1833) seorang Hindu yang berpendidikan barat. Brahma Samaj yang berarti persekutuan masyarakat brahman, melaksanakan kebaktiannya setiap hari Sabtu, semacam misa Minggu yang dilakukan umat Kristen. Acara kebaktian dilaksanakan dengan membaca ayat Weda, menafsirkan Upanisyad, berkotbah dalam bahasa Benggala dan menyanyikan lagu-lagu Hindu yang diiringi musik. Beberapa inti ajaran dari gerakan ini adalah sebagai berikut.

· Bahwa Weda merupakan satu-satunya kitab suci sebagai dasar iman.

· Tuhan adalah Zat yang berpribadi dan tidak pernah meniti, Maha Mendengar dan mengabulkan doa.

· Menyembah Tuhan harus dilakukan secara rohani.

· Jalan kelepasan untuk memperoleh keselamatan dilakukan dengan cara tobat serta menghentikan perbuatan dosa.

Sebagai gerakan Hinduisme yang moderat, Brahma Samaj banyak dianut oleh masyarakat India, dimana kegiatannya diperluas sampai ke bidang sosial kemasyarakatan. Dari gerakan ini, lahir aliran Arya Samaj yang dipimpin oleh Swami Dayanad Saraswati dan Ram Krisna Mission yang dipimpin oleh Sri Rama Krisna.

Selain kitab Weda, Hinduisme juga sangat menghargai hasil kesusasteraan yang termaktub dalam kitab Ramayana dan Mahabarata, dimana keduanya mengungkapkan perihal nilai perjuangan menegakkan kebenaran. Ramayana adalah hasil karya Walmiki yang mengemukakan peranan Rama dan Sinta dalam menghadapi keangkaramurkaan Rahwana; sedangkan Mahabarata hasil tulisan Wiyasa menampilkan peranan Pandawa melawan kejahatan Kurawa.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kelahiran agama hindu di latar belakangi dengan akulturasi kebudayaan antara bangsa Arya sebagai bangsa pendatang dari iran, dengan bangsa dravida sebagai penduduk asli India. Agama hindu lebih banyak diwarnai oleh adanya klasifikasi masyarakat penganutnya kedalam kasta-kasta, adapun dewa-dewa yang dipuji sebagai sumber segala kekuatan, hakikatnya terkoordinasi dalam ketuhanan trimurti yaitu : Brahma, Wisnu dan Syiwa.

Inti dari ajaran agama hindu antara lain :

- Tentang korban dan sajian, sebagai persembahan kepada para dewa atau penghormatan terhadap arwah nenek moyang yang telah meninggal.

- Tentang roh disebutkan adanya roh namun yang bersifat universal, yakni Brahman sebagai tuhan penguasa semesta dan roh umum yang telah terkurung dalam tubuh atau benda yang disebut atman.

- Perihal karma

- Tentang proses kehidupan manusia

- Tentang kelepasan atau disebut moksa

Aliran-aliran agama hindu yaitu :

- Aliran wednta atau utara mimamsa

- Aliran Samakhya

- Aliran Yoga

- Agama Sikh

- Agama Brahma Sama’i

3.2 Sran saran

Dengan kita memahami ajaran agama yang lain, kita dapat mengambil suatu manfaat yang ada dalam ajaran agama hindu ini selagi ajaran itu tidak menyimpang dari keyakinan kita, semoga apa yang kita lakukan mendapatkan ridho dan maghfiroh dari Allah Swt.

ZAKAT

BAB I

PENDAHULUAN

Zakat dalam ajaran islam adalah sebagian harta tertentu yang wajib dikeluarkan untuk fakir miskin dan lain-lain sesuai perintah syara’, ibadah tersebut dinamakan zakat karena terkandung harapan untuk mendapatkan berkatm membersihkan jiwa dan memupuk berbagai kebijakan, zakat juga disebut sebagai sodaqoh.


BAB II

Z A K A T

A. PENGERTIAN ZAKAT

Zakat dalam pegngertian islam adalah sebahagiaan harta tertentu yang wajib dikeluarkan untuk fakir miskin dan lain-lain sesuai perintah syara’. Ibadah tersebut dinamakan zakat karena terkandung harapan berkat, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebijakan.

“Zakat disebut juga shodaqoh”

Firman Allah SWT

Artinya :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka”. (At-Taubah : 103)

Zakat adalah rukun islam yang ke empat, setelah syahadat, shalat dan puasa Hukum mengeluarkan zakat yang sudah nisab (Cukup jumlah harta tertentu) adalah wajib Seperti juga wajibnya shalat dan puasa. Zakat mulai diwajibkan tahun kedua hijriyah, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebut zakat itu dikaitkan dengan menyebut shalat, itu menunjukan bahwa zakat termasuk ibadah pokok yang tidak boleh diabaikan, firman Allah SWT.

Artinya :

Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat hartamu (An-Nisa 77).

B. NISAB DAN KADAR ZAKAT BENDA YANG WAJIB DIKELUARKAN ZAKATNYA

1) Zakat Emas dan Perak

Harta kekayaan berupa emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat pemilik penuh, Islam merdeka, Nisab dan sampai waktu satu tahun.

Nisab dan zakat emas adalah sebesar 20 dinar atau kurang lebih 100 gram, kadar zakatnya 2 ½ % atau dari jumlah berat emas dari tiap-tiap 100 gram 2½ gram.

Firman Allah SWT.

Artinya :

“dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (At-Taubah 34)

2) Zakat perniagaan/perusahaan

Yang dimaksud zakat perniagaan adalah usaha atau rangka mencari keuntungan, seperti took, pabrik, industri, kerajinan dan lain-lain yang bisa dinilai dengan uang.

Setiap tahun kekayaan perusahaan dihitung dan bila mencapai nisab wajib dikeluarkan zakatnya adapun nisabnya disamakan dengan nisab emas (yaitu kurang lebih 100 gram) karma pada prinsipnya kekayaan itu adalah uang sama dengan emas, perak, zakatnya adalah 2 ½ % atau 1/40 % dari jumlah kekayaan perusahaan.

3) Zakat hasil pertanian

Hasil pertanian berupa makanan pokok seperti beras, gandum, jagung dan buah-buahan seperti mereka dan anggur diwajibkan sizakati.

Jenis hasil pertanian yang dipungut zakatnya pada masa Rosulullah ada 4 (empat) macam.

Mengenai sayur sayuran tidak wajib dijakatkan, berdasarkan hadis atha, bin sa’ib yang diriwayatkan daruguthni dan hakim bahwa Rosulullah SAW, mengatakan.

ليَْسَى فِى ذَ لَكَ صَدَ قَةٌ

Artinya :

Tidak diwajibkan zakat padanya" Sayur-sayuran riwayat Darguthni.

Nisab hasil pertanian dan kadar zakatnya ialah 5 (lima) wasaq = 300 Sha’ atau kurang lebih 1000 liter.

4) Zakat binatang ternak

Binatang yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah Unta, Sapi, Kerbau, dan kambing, kewajiban zakat ternak didasarkan atas ijma, syarat wajib zakat ternak sama dengan syarat wajib zakat emas perak, ditambah syarat tidak diberi makan dengan rumput yang diusahakan orang.

Binatang yang dipakai untuk membajak atau untuk menarik gerobak, tidak wajib di zakatkan.

قَ لَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَ اللهِ عَليَْهِ وَسَلَمْ : لَيْسَ فِى اْلبَقَرِ اْلعَوَامِلِ صَدَقَةٌ

Artinya :

Berkata Rosulullah : tidaklah ada zakat pada sapi yang dipakai untuk bekerja. (HR. Abu Daud dan daruguthni).

NISAB DAN KADAR ZAKAT TERNAK

NO

JENIS BINATANG

NISABNYA

ZAKATNYA

KET. UMUR

1

UNTA

5

1 Kambing

1 Tahun

2

SAPI /KERBAU

30

1 Anak Sapi

1 Tahun

3

KAMBING

40

1 Ekor kambing

2 Tahun

5) Zakat barang tambang

Hasil tambang emas / perak wajib dikeluarkan zakatnya apabila cukup nisab pada waktu diperolehnya. Kadar zakatnya adalah 2 ½ % atau 1/40 (Seper empat puluhnya).

Sabda Rasulullah SAW

فِى الرِّفَة رُبْعُ الْعَشْرِ

Artinya :

"Pada Emas-Perak zakat keduanya seper empat puluh" (HR. Bukari Muslim)

6) Zakat Harta Rizak (Terpendam)

Rizak adalah harta kekayaan yang ditanam oleh orang jahiliyah, sekarang bisa diartikan oleh musuh) apabila ditemukan wajib dikeluarkan zakatnya 20 % atau 1/5 nya dari barang yang diketemukan.


C. ZAKAT FITRAH

1) Pengertian Zakat Fitrah

Zakat fitrah ialah zakat yang dikeluarkan karena selisihnya puasa bulan ramadhan. Tujuan zakat fitrah adalah untuk mensucikan diri dari orang yang berpuasa serta untuk memberi makan fakir miskin.

2) Hukum Zakat Fitrah

Hukum zakat fitrah itu wajib bagi setiap orang muslim yang punya kelebihan makan 1 hari satu malam, baik laki-laki maupun perempuan orang dewasa atau anak-anak yang merdeka maupun hamba sahaya. Zakat fitrah mulai diwajibkan pada bulan sya’ban pada bulan ketujuh hijriyah.

3) Besarnya Zakat Fitrah

Besarnya zakat fitrah yang wajib dibayarkan untuk setiap orang adalah satu sha atau satu sukat makanan pokok negeri yang bersangkutan atau makanan yang disebut gandum, kurma, susu kering, atau anggur kering dan beras.

Kadar zakat satu sha’ = 4 (Empat) mud atau lebih kurang 3 ½ liter

4) Masa Wajibnya Membayar Zakat Fitrah

Masa wajibnya dikeluarkan sakat fitrah para ulama fiqih sepakat yaitu ketika berakhir bulan ramadhan.

Pengertian akhir bulan ramadhan disini adalah muali terbenam matahari atau saat berbuka terakhir, tetapi ada yang mengatakan tatkala terbit fajar pagi hari raya.

Zakat fitrah boleh dibayarkan lebih awal lagi yaitu satu/dua hari sebelum hari raya para ulama sepakat bahwa tidak boleh menagguhkan pembayaran zakat fitrah lewat hari raya, kalau lewat hari raya bukan zakat fitrah lagi tetapi sedekah biasa.

  1. ORANG-ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT

Orang-orang yang berhak menerima zakat itu ada 8 golongan sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an

Firman Allah SWT.

Artinya :

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah.

a) Orang-orang yang tidak berhak menerima zakat.

1) Orang yang kaya atau orang yang berpenghasilan cukup.

2) Budak belian yang tidak dijanjikan menebus dirinya dengan membayar uang karena ia hidupnya dijamin tuannya.

3) Keluarga Rasulullah “Karena Sabda Nabi SAW”

اِنَّ الصَّدَقَةَ لاَ يَنْبَغِى لمُِحَّمَدٍّ وَلاَ لآ لِ مُحَمَّدٍ , اِنَّماَهِيَ اَوْسَا خُ النَّا سِ

Artinya :

“Sesungguhnya zakat itu tidak layak bagi muhammad begitu pula bagi keluarga Muhammad. (HR. Ahmad & Muslim)

4) Orang yang menjadi tanggungan yang berzakat termsuk keluarga dan istrinya.

5) Orang yang tidak beragama islam, karena sabda rasulullah “Zakat diambil orang kaya muslim dan diberikan kepada orang fakir (Umat Islam).

E. HUKUM ZAKAT

1) Zakat membersihkan diri dari segala sifat tercela seperti kikir, rakus, kejam, mementingkan diri sendiri. Dsb.

2) Zakat memberikan pertolongan kepada fakir miskin dan orang yang tidak mampu, sehingga mengurangi beban mereka.

Sabda Nabi.

كَا دَاَلْفَقْرُ اَنْ يَكُوْنَ كُفْرًا

Artinya

“kemiskinan itu akan menghampiri kepada kekafiran (Hadis)

3) Zakat akan memupuk silaturahmi semangat tolong-menolong dan kasih saying diantara sesame anggota masyarakat.

  1. ZAKAT DAN PAJAK

Antara zakat dan pajak terdapat perbedaan dan juga aga persamaaanya.

Persamaan keduanya ialah baik zakat maupun pajak merupakan kewajiban bagi orang yang mempunyai harta kekayaan.

Adapun perbedaanya antara lain ialah :

1) bahwa zakat itu dibayarkan atas perintah Allah SWT. Sedangkan pajak dibayarkan atas perintah Negara.

2) Tujuan zakat untuk membersihkan diri berikut harta kekayaan seseorang serta untuk memberikan kesejahteraan bagi orang yang tidak mampu.

Sedangkan pajak bertujuan untuk membiayai pembangunan bangsa dan Negara dalam segi kehidupannya termasuk bagi pelaksanaan pembangunan itu.

3) Barang yang dikenai zakat serta kadarnya telah ditentukan oleh agama sedngkan pajak oleh Negara.

4) Zakat dikelola oleh golongan yang beragama islam sedangkan pajak dikelola oleh pemerintah.



BAB III

KESIMPULAN

Zakat dalam ajaran islam sangatlah diwajibakan karma dengan berjakat kita sebagai umat isalm bisa membantu dan mengurangi beban setiap orang yang tidak mampu.

Diantara zakat wajib itu ada juga yang disebut zakat fitrah yang wajib dikeluarkan menjelang hari raya idul fitri.

Selain dari itu zakat juga ada kaitannya hukumnya sama-sama wajib jadi dapat disimpulkan bahwa zakat dengan pajak adalah dua hal yang berbeda dan terpisah, karena kewajiban itu datang dari dua sumber yang berbeda. Sehingga orang yang telah memenuhi zakat tidak akan terlepas dari kewajiban pajak dan begitu pula sebaliknya.