Laman

BERFIKIR DAN PROBLEM SOLVING

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berfikir adalah proses mental dalam membuat reaksi atau dikatakan juga bahwa berfikir adalah segala sesuatu yang menuju kepada hal-hal yang positif dan negatif, baik itu terhadap benda, tempat ataupun sebuah kejadian.

Sebagaimana kita ketahui bahwa berfikir itu sangat berkaitan sekali dengan akal. Sering kita temui kata “akal fikiran” yang mana akal adalah memilih dan memilah sesuatu yang benar, sedangkan fikiran adalah potensi yang dimiliki oleh setiap manusia untuk memproses hasil dari akal.

Tujuan berfikir adalah untuk menyelesaikan masalah yang di hadapi ketika kita sebagai makhluk sosial pasti menghadai masalah dalam kehidupan sehari-hari. Adanya masalah yang dihadapi manusia merupakan bukti bahwa manusia memiliki keterbatasan, ketidak mampuan dan ketidak sempurnaan dalam menghadapi hidup. Permasalahan muncul akibat tidak adanya kesesuaian antara keinginan dengan kenyataan, teori dan praktek, tetapi ketika kita berbicara tentang masalah berarti kita harus siap untuk menghadapi semua permasalahan dan memberikan solusi untuk menyelesaikan terhadap masalah yang dihadapi, baik yang bersifat pribadi atu sosial. Dalam kehidupan berorganisasi penyelesaian suatu masalah dikenal dengan istilah “Problem Solving”.

1.2. Tujuan Penyusunan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :

1. Memenuhi salah satu syarat dan tugas yang diberikan dari mata kuliah B. Indonesia.

2. Untuk mengetahui bagaimana kita bisa berfikir dengan baik

3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan (Problem Solving)

1.3. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah tentang makalah “Berfikir dan Problem Solving” penulis membuatnya sebagai berikut :

1. Bagaimana kita berfikir dengan baik dan benar

2. Bagaimana cara kita untuk menyelesaikan suatu masalah (Problem Solving).

3. Mengapa berfikir itu sangat diperlukan oleh setiap manusia.

1.4. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini, penulis menguraikan sistematika pembahasanya sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang Masalah, Tujuan Penyusunan, Identifikasi Masalah dan Sistimatika Pembahasan.

BAB II Pembahasan Masalah, meliputi : pengertian berfikir, tujuan berfikir, macam-macam berfikir, pengendalian berfikir, pengertian problem solving, langkah-langkah penyelesaian masalah.

BAB III Penutup, meliputi : Kesimpulan dan Saran.

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

BERFIKIR DAN PROBLEM SOLVING

2.1 Pengertian Berfikir

Berfikir adalah segala proses yang dalam membuat reaksi, kepada hal-hal yang bersifat positif dan negatif.

2.2 Tujuan Berfikir

Bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi

2.3 Macam-macam Berfikir

1. Di lihat dari kemampuan berfikir.

a. Recall Thinking

Kemampuan berfikir hanya tentang suatu objek yang ada tanpa mampu memikirkan gejala diluar objek itu.

b. Imaginative Thinking

kemampuan berfikir tentang kejadian atau peristiwa sekaligus dengan mempergunakan imajinasi sebab dan akibat yang akan terjadi.

c. Creatif Thingking

Model berfikir dengan cirri-ciri :

- Mampu mengeksplorasi ide baru

- Mampu memberikan pengalaman baru

- Mampu memberikan prediksi baru

- Mampu mengambil kesimpulan baru

2. Di lihat dari alur berfikir

a. Membentuk Pengertian Ilmiah (ide; konsep)

Suatu pengertian itu di sebut ilmiah apabila pengertian itu logis rasional-objektif, ditarik dari kenyataan objektif dan dapat dibuktikan sendiri. Diperlukan empat proses dalam membentuk pengertian ilmiah, yaitu :

3. Peoses pertama : Yaitu menguraikan (menganalisis) unsur-unsur

dari sejumlah objek atau jenis misalnya kursi.

4. Proses keda : Membandingkan unsur-unsur tersebut

5. Proses ketiga : Mengurangi atau menyisihkan sehingga tinggal

yang khas atau mutlak.

6. Proses keempat : Merangkum cirri-ciri yang khas dalam suatatu

batasan

b. Membentuk pendapat

1. Pendapat pasif

Misalnya : Sinta cantik, Firta pandai dan sebagainya

2. Pendapat negative

Misalnya : Yayuk tidak cantik, Ria tidak pandai

3. Pendapat kemungkinan

Misalnya : Ria mungkin ke Jakarta

c. Membentuk keputsan atau kesimpulan

1. Keptusan Induktif

Adalah keputusan yang diambil dari pendapat khusus menuju ke umum.

Contoh : Besi dipanaskan mengembang

Kaca dipanaskan mengembang

Perak dipanaskan mengembang

Besi, Kaca dan Perak adalah benda padat

Kesimpulan : semua benda padat dipanaskan mengembang.

2. Keputusan Deduktif

Adalah keputusan yang di ambil dari pendapat umum menuju khusus

Contoh : semua benda padat dipanaskan mengembang (mum)

Besi adalah benda padat (khusus)

3. Keputusan Analogi

Adalah keputusan yang diambil perbandingan dengan pendapat-pandapat khusus yang telah ada.

Contoh : Susi anak rajin, naik kelas

Susi anak rajin, naik kelas

2.4 Pengendalian Pemikiran

Pada prakteknya berfikir memerlukan bimbingan atau pengendalian sebagai alat kontrol terhadap proses hasil berfikir itu sendiri. Bagi umat islam bimbingan atau pengendalianya adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah.

2.5 Pengertian Problem Solving

Problem solving dapat diartikan sebagai penyelesaian setiap masalah yang dihadapi, baik yang berdifat pribadi maupun sosial.

2.6 Bagaimana Cara Penyelesaian Masalah.

Cara yang ditempuh dalam penyelesaian masalah banyak bergantng pada wilayah yang dihadapi, banyak langkah yang ditempuh oleh manusia ketika menyelesaikan masalah. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah :

  1. Intuitif (ilham dan kewahyuan)
  2. Trial dan error (coba-coba)
  3. Insght (sebatas yang diketahui)
  4. Ilmiah (pendekatan keilmuan)

2.7 Langkah-langkah penyelesaian Masalah.

  1. Mengidentifikasi Masalah.

Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mengetahui jenis masalah, sehingga langkah-langkah berikutnya akan ditentukan oleh kemampuan kita dalam mendudukan masalah.

  1. Mengumpulkan dan Mengolah Data

Setelah kita ketahui dengan jelas titik permasalahannya, maka informasi yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi haruslah diketahui dan dikumpulkan dengan jelas, jujur dan objektif, kemudian dilakukan pengolahan terhadap informasi yang telah terkumpul.

  1. Memutuskan Alternatif Pemecahan

Penentuan alternative pemecahan masalah sangat di dukung oleh data-data yang di kumpulkan.

  1. Mengkaji Alternatif Pemecahan

Mengkaji alternative pemecahan masalah dimaksudkan untuk mencari kelebihan dan kekurangan terdapat penyelesaian masalah.

  1. Melaksanakan Keputusan

Pada tahap ini diperhitungkan juga resiko yang akan muncul sebagi akibat pengambilan keputusan.

  1. Mengevaluasi

Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana efektifitas penyelesaian dan hasil yang di capai, dan kendala apa saja yang dihadapi.

Jadi pada dasarnya setiap manusia dituntut untuk berfikir, untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berfikir dan Problem Solving, dalam kehidupan manusia pasti mempunyai suatu permasalahan, dan kita dituntut untuk bisa menghadapi permasalahan yang ada dengan cara berfikir efektif dan efesien. Berikut ini adalah kesimpulannya :

  1. Manusia dituntut untuk berfikir agar mereka mampu menyelesaikan permasalahannya.
  2. Berfikir merupakan proses yang menuju pada suatu tindakan
  3. Dalam menyelesaikan masalah, terlebih dahulu kita harus mengetahui titik pangkal permasalahannya.
  4. Mengolah data dan mengumpulkan bukti-bukti adalah hal yang penting untuk proses penyelesaian suatu masalah.
  5. Penyelesaian suatu masalah dinamakan juga dengan Problem solving.

3.2. Saran

Adapun saran yang disampaikan, manusia sebagai Khalifah dimuka bumi yang dibekali dengan akal dan fikiran haruslah kita pergunakan dengan sebaik mungkin karena dengan berfikir manusia akan lebih maju dan siap menghadai permasalahan dalam kehidupanya.

Demikian saran yang dapat penulis sampaikan, atas segala kekurangannya mohon dimaafkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin H.M. “Berfikir dan Problem Solving”. 1976.PT. Bulan Bintang, Jakarta,

Djumhur i d, Surya Moh. Berfikir dan Problem Solving, 1975.CV. Ilmu Bandung,

No comments:

Post a Comment