Laman

TANGGUNGJAWAB GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai pendidik yang bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya, maka pendidik tersebut haruslah mengikuti peraturan-peraturan dan syarat-syarat yang telah di tentukan oleh pemerintah dengan mengikuti peraturan dan persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah maka insa Allah pendidik akan berhasil dalam mengemban tugasnya.

B. Pembatasan Masalah

Penulis berusaha untuk mencoba membatasi masalah yang berkaitan erat dengan tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

a. Syarat dan sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik.

b. Tugas dan kewajiban seorang pendidik dalam Islam

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan sebuah mkalah sebagai pencapaian dari :

a. Dalam menulis tugas kelompok mata kuliah filsafat pendidikan islam.

b. Mengakaji sehingga dapat memberikan pengetahuan dari yang sifatnya asbstrak menjadi kongkrit.

c. Memberikan dan menambah penjelasan dan permahaman sesuai dengan argumen masing-masing.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan cara penulisan studi pusataka sesuai dengan referensinya atau juga hasil penyimakan-penyimakan buku yang sangat erat kaitannya dengan bahasan pokoknya.

E. Sistematik Penlisan

Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang bersisi : Latar Belakang, Pembahasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II Pokok bahasan yang melipti tanggungjawab guru dalam melaksanakan tugas dalam kewajiban.

BAB III Penutup, Yang meliputi simpulan dalam sarat.

BAB II

POKOK BAHASAN

Tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

A. Definisi Guru Dalam Pendidikan Islam

Pendidikan dalam islam adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Dalam Islam orang yang paling bertanggung jawab itu di sebabkan oleh dua pihak yaitu pertama, karena kodrat, yaitu karena orang tua di takdirkan menjadi pendidik bagi anaknya. Kedua, karena kepentingan kedua orang tua yaitu orang tua bekepentingan terhadap kemajuan pekembangan anaknya.

Kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang berarti orang yang mengajar dalam bahasa Inggris adalah teacher yang berarti penjaga dalam bahasa arab istilah yang mengacu pada pengertian guru lebih banyak lagi seperti Al-Alim (Jamaknya ulama) atau Al-Mualim yang berarti orang yang mengetahui, dan banyak digunakan para ulama ahli. Selain itu ada pula sebagian ulama yang menggunakan Istilah Al-Mudaris untuk arti orang yang mengajar, selain itu terdapat pula ustadz untuk menujuk kepada arti guru yang harus mengajar bidang pengetahuan Agama Islam.

Jadi guru yang dimaksud di sini adalah pendidik yang memberikan pelajaran kepada murid, biasanya guru adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di sekolah.

B. Kedudukan Guru Dalam Pandangan Islam

Salah satu hal yang menarik pada ajaran Islam ialah penghargaan islam terhadap Guru. Beitu tingginya penghargaan sehingga menenabi dan rosul mengapah demikian karenah guru selalu terkait dengan ilmu sedangkan islam sangat menghargai pengetahuan.

Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam islam merupakan realisasi ajaran islam itu sendiri. Islam memulyakan pengetahuan, karena pengetahuan itu di dapat dari belajar dan mengajar. Yang belajar adalah calon guru dan yng mengajar adalah guru maka tidak boleh tidak islam pasti memulyakan guru tak terbayangkan terjadinya perkembangan pengetahuan tanpa adanya orang yang belajar dan mengajar, tidak terbanyangkan adanya belajar dan mengajar tanpa adanya guru, karena islam adalah Agama yang memandang kedudkan guru tidak terleps dari nilai-nilai kelangitan.

Ada penyebab mengapa orang islam amat menghargari guru, yaitu pandangan bahw ilmu itu semuanya bersumber pada tuhan. Allah berfirman.

لاَ عِلْمَ لَنَا إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا

Artinya :

Tidak ada pengetahuan yang kami miliki kecuali yang engkau ajarkan kepada kami.

Ilmu datang dari tuhan, guru pertama adalah tuhan, Pandangan yang menembus langit ini tidak boleh tidak telah melahirkan sikap pada orang islam bahwa ilmu itu tidak terpisah dari guru, maka kedudukan guru amat tinggi dalam islam.

C. Tugas guru dalam Islam

Mengenai tugas guru ahli-ahli pendidikan islam juga ahli pendidik barat telah sepakat bahwa tugas guru ialah mendidik. Mendidik adalah tugas yang amat luas, mendidik itu sebagian dilakukan dalam bentuk mengajar sebagai dalam bentuk memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, memiasakan dan lain-lain.

Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang tugas seorang pendidik atau guru. Al-Quran menginsyaratkan peran para Nabi dan pengikutnya dalam pengajian ilmu-ilmu ilahi serta aplikasinya, isyarat tersebut satu salah satunya terdapat dalam firmannya berikut ini :

ما كا ن لبشر أن يؤ تيه الله الكتب ولحكم والنبوة ثم يقو ل لنا س كونو عبا د الى من دون الله ولكن كونوا ربنين بما كنتم تعلمون الكتب وبما كنتم تدرسون

Artinya:

Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab hikmah dan kenabian lalu dia berkata kepada manusia hendaknya kerena menjadi penyembah penyebahku bukan penyembah Allah tetapi dia berkata hendaklah kamu menjadi orang yang Rabbani, karenah kanu selalu mengajarkan Al-Kitab dan di sebabkan kamu tetap mempelajarinya.

Allah maha tinggi dan maha agung, mengisyaratkan bahwa tugas terpanting yang di emban oleh rasul adalah mengajarkan Al-kitab hikmah dan pengujian dari sebagai mana di firmankan Allah :

ربنا وبعث فيهم رسولا منهم يثلو عليهم ايتك ويعلمهم لكتب والحكمة ويز كيهم إنك انت العزيز الحكيم

Artinya :

Yatuhan kami, untuslah untuk mereka seorang rosul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat engkau dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Quran) dan Al-Hikmah Assunah serta mensucikan mereka sesungguhnya engkaulah yang maha kuasa lagi maha bijaksana.

Dalam literatur yang di tulis oleh ahli pendidikan Islam, tugas guru ternyata bercampur dengan sarat sifat guru. Ada beberapa pernyataan tentang tugas guru penulis muslim tentang sarat dan sifat guru misalnya sebagi berikut:

1. Guru harus menyatakan kerakter guru

2. Guru harus berusaha meningkatkan keahlianya

3. Mengenalkan ilmunya.

D. Sarat Guru Dalam Pendidikan Islam

Syarat terpenting bagi guru dalam islam ialah sebagai berikut :

1. Umur harus sudah dewasa

Tugas mendidik adalah tugas yang amat penting karena menyangkut perkembangan seseorang. Oleh karna itu, tugas guru harus dilakukan secara bertanggung jawab, itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang telah dewasa.

2. Keahlian menguasai bidang yang di ajarkan dan menguasai ilmu mendidik (termasuk Ilmu Mengajar ) Ilmu penting sekali bagi pendidik termasuk guru, orang itu, di rumah sebanyaknya perlu sekali mempelajari teori-teori ilmu pendidik, dengan pengetahuannya di harapkan dia akan lebih berkemampuan menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya di rumah.

3. Harus berkepribadian muslim, berkesusilaan dan berdedikasi tinggi, syarat itu amat penting dimiliki untuk melaksanakan tugas-tugas mendidik, selain mengajar dedikasi tinggi tidak hanya di perlukan dalam meningkatkan mutu mengajar.

E. Sifat Guru Dalam Pandangan Islam

Agar seorang pendidik dapat menjalankan fungsi sebagai mana yang telah di bebankan Allah kepada Rosul dan pengikutnya, maka dia harus memiliki sifat-sifat berikut ini :

1. Seorang guru hendaknya menyempurnakan sifat rabaniahnya dengan keikhlasan, artinya aktifitas sebagai pendidik bukan semata-mata menambah wawasan keilmuannya lebih jauh dari itu harus ditunjukan untuk meraih keridoan Allah Swt menjadikan kebenaran.

2. Seorang guru harus senantiasa meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kajiannya.

3. Seorang guru harus cerdik dan terampil dalam menciptakan situasi dalam metode pelajaran

4. Seorang guru dituntut untuk peka terhadap fenomena kehidupan sehingga dia mampu memahami berbagai kecenderungan dunia berserta dampak terhadap anak didik terutama dampak akidah dan pola pikir mereka.

5. Seorang guru dituntut memiliki sifat hasil terhadap seluruh anak didikannya.

F. Kewajiban Guru Dalam Pendidikan Islam.

Kewajiban yang harus di perhatikan oleh guru menurut pendapat iman gozali yaitu:

1. Harus meneruh rasa kasih sayang terhadap murid dan memperlakukan mreka seperti anak sendiri.

2. Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terimakasih tetapi bermaksud dengan mengajarkan mencari keridhoan dari Allah.

3. Mencegah murid sesuatu akhlak yang tidak baik dengan jalan sendiri dan dengan cara terus terang, dengan jalan lurus dan jangan mencela.

4. Supaya diperhatikan mengamalkan ilmunya juga berlain kata dengan perbuatanya.

5. Jangan timbukan rasa benci pada diri murid mengenai suatu cabang ilmu yang lain.

6. Seorang guru harus mengamalkan ilmunya dan jangan berlain kata dengan pembuatannya.


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dalam bab ini telah di bicarakan : Pengertian guru, tugas guru, syarat guru, tugas guru, syarat guru sifat guru menurut pandangan islam, secara sederhana guru ialah pendidik yang mengajar di kelas, islam mendudukan guru pada martabat yang tinggi, setingkat di bawah Nabi dan Rasul.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir. 1994. Ilmu Pendidikan Islam Prespektif Islam. Bandung : Remaja Rosada Karya

Abudin Nata. 2001. Prespektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru Murid. Jakarta Raja Grafindo.

Abdurahman An-Nahlawi 1996. Pendidikan Islam di rumah, sekolah dan Masyarakat. Jakarta Gema Insani.