Laman

MAKALAH PUPUK ORGANIK

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.  Latar belakang
Pada saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu teknologi alternatif untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat diperlukan. Persoalan besar yang terjadi disebabkan karena pencemaran tanah yang menyebabkan persediaan unsur hara dalam tanah semakin lama semakin menipis. Apalagi banyak unsur yang hilang tidak dikembalikan lagi ke tanah. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka tanah akan semakin miskin unsur hara. Kondisi ini diperburuk dengan munculnya pertanian modern yang menerapkan sistem pertanian monokultur dan penggunaan varietas unggul yang menyerap banyak unsur hara. Jika varietas unggul digunakan secara terus menerus, tanah akan semakin miskin unsur hara. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan penambahan unsur hara secara tepat, yakni melalui pemupukan. Pemupukan adalah pemberian pupuk terhadap tanaman. Sedangkan pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak unsur hara. Terlalu sedikit atau terlalu banyak unsur hara dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk yang menjadi alternatif dan mulai popular kembali setelah cukup lama tidak pernah digunakan dalam perkembangan pertanian organik yaitu pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai, seperti pelapukan sisa - sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik banyak memberikan keuntungan ditinjau dari peningkatan kesuburan tanah dan peningkatan produktifitas tanaman. Atas dasar tersebut saya merasa tertarik untuk mengkaji dan mengetahui lebih dalam mengenai pupuk organik serta segala sesuatu yang berkaitan dengan pupuk organik.
1.1. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana sejarah pupuk organik?
1.2.2. Apa itu pupuk organik?
1.2.3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pupuk organik?
1.2.4. Bagaimana cara pengaplikasian pupuk organik?
1.2.5. Apa manfaat pupuk organik?
1.2.6. Apa keunggulan pupuk organik?
1.2. Tujuan Makalah
1.3.1. Pemenuh tugas matakuliah kimia mengenai pupuk.
1.3.2. Untuk mengetahui asal usul (sejarah) pupuk organik.
1.3.3. Untuk mengetahui jenis-jenis pupuk organik secara jelas.
1.3.4. Untuk mengetahui cara aplikasi pupuk organik.
1.3.5. Untuk mengetahui manfaat dan keunggulan pupuk organik.
1.3. Manfaat Makalah
1.4.1. Memberikan pemahaman kepada para pembaca tentang Pupuk Organik.
1.4.2. Sebagai bahan perbandingan makalah lain yang membahas tentang Pupuk Organik.



 BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Sejarah Pupuk Organik
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari pada sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun.
Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk kimia dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pupuk konvensional ke pupuk organik. Perkembangan terakhir menunjukan bahwa produksi pupuk organik dan permintaan pupuk organik semakin meningkat. Karena petani semakin sadar dampak buruk pupuk kimia pada tanah pertaniannya dan masyarakat pun menginginkan bahan makanan yang bersih dari residu bahan kimia.
2.1.  Pengertian Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai, seperti pelapukan sisa - sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik akan banyak memberikan keuntungan karena bahan dasar pupuk organik berasal dari limbah pertanian, seperti: jerami, dan sekam padi, kulit kacang tanah, ampas tebu, belotong, batang jagung, dan bahan hijauan lainnya.
Sedangkan kotoran ternak yang banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi, kerbau, kambing, ayam, itik, dan babi. Disamping itu, dengan berkembangnya permukiman, perkotaan dan industri maka bahan dasar kompos makin beraneka. Bahan yang banyak dimanfaatkan antara lain: tinja, limbah cair, sampah kota dan permukiman. Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Nilai pupuk yang dikandung pupuk organik pada umumnya rendah dan sangat bervariasi, misalkan unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) tetapi juga mengandung unsur mikro esensial lainnya. Pupuk organik membantu dalam mencegah terjadinya erosi dan mengurangi terjadinya retakan tanah. Pemberian bahan organik mampu meningkatkan kelembapan tanah dan memperbaiki pengatusan dakhil. Nitrogen dan unsur hara lain yang dikandung oleh pupuk organik dilepaskan secara perlahan-lahan.
Penggunaan secara berkesinambungan akan banyak membantu dalam membangun kesuburan tanah, terutama apabila dilaksanakan dalam waktu yang nisbi panjang. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Kandungan bahan organik di dalam tanah perlu dipertahankan agar jumlahnya tidak sampai dibawah 2%. Selain penambahan pupuk organik, bahan organik didalam tanah dapat dipertahankan melalui cara – cara sebagai berikut: Ø Terapkan rotasi tanaman dengan menyertakan jenis kacang – kacangan dalam pergiliran tanaman. Ø Sedapat mungkin mengembalikan sisa tanaman ke dalam tanah. Ø Atasi erosi yang dapat menghanyutkan bahan organik tanah. Ø Tanaman penutup tanah (cover crop). Cara ini lazim dilakukan di perkebunan kelapa sawit dan karet. Ø Minimalisasi pengolahan tanah, yakni mengolah tanah seperlunya saja. Karakteristik umum yang dimiliki pupuk organik, ialah: kandungan unsur hara rendah dan sangat bervariasi, penyediaan hara terjadi secara lambat, menyediakan hara dalam jumlah terbatas. Manfaat dari pupuk organik: v Meningkatnya produktivitas lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian. v semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik v Harga pupuk organik lebih murah dan sangat mudah didapat dari alam v Pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk kimia v Pupuk organik akan memberikan kehidupan badi mikroorganisme tanah v Kelebihan lain dari pupuk organik yaitu mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman v Mempunyai kemampuan dalam melepas hara tanah dengan sangat perlahan dan terus menerus, seihngga akan membantu mencegah terjadinya kelebihan suplai hara yang membuat tanaman keracuanan v Mampu menjaga kelembaban dari tanah, sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tanaman v Mampu membantu mencegah erosi lapisan atas tanah v Mampu menjaga dan merawat tingkat kesuburan tanah v Memberi manfaat untuk kesehatan manusia, karena banyak kandungan nutrisi dan lebih lengkap dan lebih banyak v Pupuk organik mampu menyediakan unsur makro dan mikro. v Memperbaiki granulasi tanah berpasir hingga padat sehingga dapat meningkatkan kualitas aerasi, memperbaiki drainase tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. v Mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar kation tanah. v Penambahan pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah. v Pada tanah asam, penambahan pupuk organik dapat membantu meningkatnya pH tanah. v Penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan polusi air. Keunggulan pupuk organik:
1. Meningkatkan kandungan air dan dapat menahan air untuk kondisi berpasir
2. Meningkatkan daya tahan terhadap pengikisan
3. Meningkatkan pertukaran udara, jumlah pori-pori dan sifat peresapan air untuk kondisi tanah liat.
4. Menurunkan tingkat kekerasan lapisan permukaan tanah
5. Mengandung unsur hara makro mikro yang lengkap
6. Aman (ramah lingkungan)
7. Efektif dan ekonomis (murah / mudah di dapat)
8. Menghilangkan rasidu kimia
9. Aplikasi yang mudah (bisa di aplikasikan sebelum atau sesudah masa tanam).
Kelemahan pupuk organik:
1.    Diperlukannya dalam jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dari suatu pertanaman. 
2.    Hara yang dikandung untuk bahan yang sejenis sangat bervariasi.
3.    Bersifat ruah (bulky), baik dalam pengangkutan dan penggunaannya dilapangan.
4.    Kemungkinan akan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik yang diberikan belum cukup matang. Apabila pemurnian pada saat proses pembuatan pupuk organik tidak cukup baik, maka limbah cair dan komponen padat yang berasal dari limbah perkotaan dan bahan organik lainnya mempunyai potensi yang tinggi dalam meracuni kesehatan manusia. Logam berat dan senyawa lain yang dikandung limbah industri dan limbah permukiman merupakan sumber potensial senyawa beracun yang kemungkinan terakumulasi di dalam tanah dan diserap oleh tanaman, dimakan oleh ternak dan akhirnya oleh manusia. Pupuk organik kemungkinan juga membawa bibit penyakit yang mempengaruhi tanaman, ternak dan manusia. Kendala ini kemungkinan besar dapat diatasi. Untuk memecahkan masalah ini diperlukan penelitian sebagai komponen penting dalam memenuhi kebutuhan pupuk organik. Setelah memperhatikan gatra positif dan negative dari penggunaan bahan organik, yang terpenting sekarang bagaiman cara mengubah orientasi petani yang telah terbiasa menggunakan pupuk kimia kembali membiasakan mengggunakan pupuk organik. Pengertian yang harus diberikan bahwa bahan organik mengandung lebih banyak unsur hara sesuai dengan pertumbuhan tanaman.

2.2. Jenis - Jenis Pupuk Organik
2.2.1. Kompos
Kompos adalah hasil pembusukan sisa – sisa tanaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos sangat ditentukan oleh besarnya perbandingan antara jumlah karbon dan nitrogen (C/N rasio). Jika C/N rasio tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terurai sempurna. Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lama dibandingkan dengan bahan ber-C/N rendah. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki C/N rasio antara 12 – 15. Bahan kompos, seperti sekam, jerami padi, batang jagung, dan serbuk gergaji, memiliki C/N rasio antara 50 – 100. Daun segar memiliki C/N rasio 10 – 12. Proses pembuatan kompos akan menurunkan C/N rasio hingga menjadi 12-15. Tahapan proses pembuatan kompos sebagai berikut: - Karbohidrat, protein, dan lilin (bahan dengan C/N rasio tinggi) diurai menjadi senyawa sederhana seperti NH3, CO2, H2, dan H2O. pada tahap ini, mikro organisme pengurai menyerap unsur hara dari lingkungan sekitarnya untuk pertumbuhannya. - Setelah perombakan selesai, mikroorganisme pengurai akan mati. Konsekuensinya, unsur hara penyusun tubuh mikro organisme akan dilepaskan. Pada tahap ini C/N rasio menjadi lebih rendah karena banyak karbon yang berubah menjadi CO2 dan menguap ke udara. Namun, bertolak belakang dengan karbon, kandungan nitrogennya justru berlimpah. - Jika C/N rasio telah mencapai angka 12 – 20 berarti unsur hara yang terikat pada humus telah dilepaskan melalui proses mineralisasi sehingga dapat digunakan oleh tanaman. Pernyataan proses di atas dapat menjawab pertanyaan mengapa tanaman justru tampak seperti kekurangan unsur hara setelah diberikan kompos yang belum terurai sempurna. Sampai dengan proses penguraian sempurna, tanaman akan bersaing dengan mikroorganisme tanah untuk memperebutkan unsur hara. Karena itu disarankan untuk menambah pupuk buatan apabila bahan kompos yang belum terurai sempurna terpaksa digunakan. Kandungan unsur hara kompos sebagai berikut: · Nitrogen 0,1 – 0,6% · Fosfor 0,1 – 0,4% · Kalium 0,8 – 1,5% · Kalsium 0,8 – 1,5% Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, agak lembab, gembur, dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi. Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak. Kompos memiliki banyak manfaat bagi tanaman yaitu: meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas serap air tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen ( rasa, nilai gizi dan jumlah panen), menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekan pertumbuhan/seranggan penyakit pada tanaman, meningkatkan retensi/ketersedian hara didalam tanah. Adapula manfaat kompos dalam bidang ekonomi, yaitu: menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah, mengurangi ukuran/volume limbah, memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya. Sedangkan manfaat dalam aspek lingkungan sebagai berikut: mengurangi usaha polusi udara karena pembakaran limbah, mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
2.2.2. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan cara penampungan pupuk kandang. Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.



BAB III 
 PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan makalah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pupuk organik merupakan yang sangat ramah lingkungan dan dapat membuat tanah menjadi subur. Pupuk organik juga pupuk yang lebih baik dibandingkan dengan pupuk lainnya karena akan mengurangi polusi tanah dan dapat meningkatkan produtivitas tanah. Pupuk organik terdiri dari beberapa jenis yaitu: pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk hayati, pupuk cair, pupuk seresah, pupuk hijau, mikroba penyubur tanah, pupuk hayati, guano dan humus. Penggunaan pupuk organik juga mempunyai kelemahan salah satunya yaitu akan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik yang diberikan belum cukup matang.
3.2. Saran
1. Perlunya pemakaian pupuk organik di sektor pertanian
2. Perlunya kepedulian terhadap pupuk organik kerana tergeser oleh pupuk kimia.
3. Sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap pupuk organik.

  

DAFTAR PUSTAKA


Novizan, Ir 2005. Petunjuk pemupukan yang efektif. AgroMedia Pustaka, Jakarta. Jumin,
Hasan Basri. 2005. Dasar-dasar agronomi. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Jakarta
H, Taufik. Tadjoedin dan Hadi, Ir, Iswanto 2002. Kiat mengatasi permasalahan praktis: mengebunkan mengkudu secara intensif. AgroMedia Pustaka, 

No comments:

Post a Comment