BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jantung merupakan salah satu organ terpenting yang bekerja
di dalam tubuh makhluk hidup. Tanpa jantung makhluk hidup tidak bisa bertahan
hidup lama. Di dalam tubuh manusia jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah
yang selanjutnya akan di sebarkan ke seluruh bagian tubuh. Di dalam tubuh
makhluk hidup, jantung bekerja secara tidak sadar yaitu dibawah kendali saraf
otonom sehingga kerja jantung tidak dapat di kontrol. Dengan demikian, jantung
akan tetap aktif bekerja yang ditandain dengan adanya denyutan jantung selama
waktu tertentu sampai jantung tersebut kehabisan energi untuk melakukan
aktivitas denyutnya. Pada ikan, jantung terletak pada ruang perikardial di
sebelah posterior insang. Kontraksi otot jantung ikan yang ditimbulkan
merupakan sarana untuk mengkonversi energy kimiawi menjadi energi mekanik dalam
bentuk tekanan dan aliran darah.Berdasarkan strukturnya, jantung pada organisme
akuatik (ikan, amphibia danreptil) mempunyai tiga kamar utama yang terdiri dari
dua atrium dan satuventrikel. Jantung ikan terdiri dari dua ruang yaitu atrium
(auricle) yang berdinding tipis dan ventrikel yang berdinding tebal serta
terdapat ruang tambahan berdinding tipis yang disebut sinus venosus. Ruang ini
berfungsi sebagai penampung darah dari ductus cuvieri dan vena hepaticus, serta
mengirimkannya ke atrium. Antara sinus venosus dengan atrium terdapat katup
sinustrial. Darah kemudian dikirim ke ventrikel untuk mencegah darah tersebut
kembali ke atrium dilakukan oleh katup antrioventricular. Sistem kerja jantung
yang seperti pompa memiliki dua mekanisme gerak yaitu sistole dan diastole.
Sistole adalah keadaan pada saat ventrikel menyempit dan mengalami kontraksi,
sedangkan diastole adalah keadaan pada saat ventrikel mengembang dan mengalami
relaksasi.
1.2. Tujuan
Mengamati bagaimana cara kerja
jantung di dalam tubuh makhluk hidup
Membuktikan bahwa otot jantung adalah otot lurik tetapi bekerja sebagai
otot polosØ Mengetahui ketahanan
jantung ikan di luar tubuh.
1.3. Rumusan Masalah
1. Mengapa jantung ikan tetap berdetak meskipun jantung telah dikeluarkan dari ikan
2. Berapa waktu bertahannya otot jantung ikan di luar tubuh ikan
3. Mengapa ada perbedaan waktu bertahannya jantung ikan antar perlakuan
1. Mengapa jantung ikan tetap berdetak meskipun jantung telah dikeluarkan dari ikan
2. Berapa waktu bertahannya otot jantung ikan di luar tubuh ikan
3. Mengapa ada perbedaan waktu bertahannya jantung ikan antar perlakuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Ikan Mas
Menurut Saanin (1984) ikan mas dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L
Menurut Saanin (1984) ikan mas dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio L
2.2.
Morfologi ikan mas
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan
mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya
terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di
hiasi dua pasang sungut dan warna badan sangat beragam ada merah, abu-abu,
kehijauan, dan ada juga yang belang. Ikan mas berbadan panjang dengan perbandingan
antara panjang total dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung varitas). Bila
dipotong di bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi badan dan
lebar badan 3 : 2 (tergantung varitas).
Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung
panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang
tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah.
Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di
belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di belakang, dengan bentuk
cagak. Jantung mempunyai bagian-bagian penting dan bekerja sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Bagian-bagian
pada jantung dari belakang ke depan, yaitu :
1.
Sinus Venosus Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak
mengandung jaringan otot dinding. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan
dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga
pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk ke sinus venous melalui
sepasang doctus cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus
hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria
yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus veriosus
selanjutnya darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium..
2.
Atrium Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior
dari sinus venosus. Darah melalui lubang atrioventikular diteruskan ke rongga
ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya
aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
3.
Vertikel Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari
atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini
dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan
lapisan otot dalam diisebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium
melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan
berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
Menurut affandi (2002) denyut jantung dibagi
menjadi dua tipe yaitu neurogenik dan jantung meugenik. Jantung neuregonik
adalah jantung pada hewan tingkat rendah (iavertebrata) yang aktivitasnya
diatur oleh sistem saraf sehingga jika hubungan saraf dan jantung diputuskan
makajantung akan berhenti berdenyut. Jantung miogenik denyutnya akanselalu
ritmis meskipun hubungan dengn saraf diputuskan. Bahkan bila jantung tekak
diambil selagi masih hidup dan ditaruh dalam larutan fisiologis yang sesuai
akan tetap berdenyut. Jantung meogenik, terdapat pada jaringan otot kusuus yang
membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan penggerak jantung. Letak simpul
pada ikan dan ampibi pada simpul venosus. Pada vertebrata yang lebih tinggi,
simpul yang mengeluarkan implus yang ritmik itu letaknya pada atrium yang
letaknya dekat vena cava yang disebut simpul sinoatrial (Affandi 2002).
2.3.
Larutan Fisiologis
Larutan fisiologis adalah larutan isotonik yang terbuat dari NaCl
0,9% yang sama dengan cairan tubuh atau cairan darah (adhil, 2009). Menurut
Rustidja (1985) dan Hidayaturahman (2007) penggunaan larutan fisiologis yang
mengandung NaCl dan Urea dapat mempertahankan daya hidup spermatozoa antara
20-25 menit. Larutan fisiologis lebih kecil dari NaCl 0,9% (0,9%, 0,6%, 0,3%,
0,1%) disebut hipotonis, sedangkan larutan fisiologis lebih besar dari NaCl
0,9% (1%, 2%) disebut hipertonis. Bila darah dimasukkan ke dalam larutan fisiologis
maka membran akan mengembang. Hal itu disebabkan karena larutan hipotonis masuk
ke dalam sel darah merah, kemudian pecah di suatu tempat sehingga Hb keluar
disebut hemolisis. Selanjutnya bila darah dimasukkan ke dalam larutan
hipertonis maka membran akan ditarik kesegala arah sehingga pecah di banyak
tempat sehingga sel darah merah mengkerut akibatnya Hb juga keluar disebut
krenasis anonim (2010).
BAB
III
METODELOGI
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan praktikum Kontraksi Otot Jantung Ikan Mas, dilakukan pada : o Tanggal : 01 Desember 2012 o Hari : Sabtu o Waktu : 08.00-12.00 WIB Praktikum dilaksanakan di Departemen Perikanan Sebelah Barat PPPPTK Pertanian Cianjur.
3.2. Alat dan Bahan
Alat 1. Alat bedah 2. Cawan Petri 3. Stopwach/handphone 4. Baki 5. Kaca pembesar 6. Timbangan 7. Lap/tissu 8. Alat tulis
Bahan 1. Ikan Mas 2. Ikan Nila 3. Larutan fisiologis (NaCl)
3.3. Prosedur Percobaan
1. Menimbang ikan uji coba menggunakan timbangan digital untuk mengetahui bobot awal ikan uji coba
2. Mempersiapkan larutan fisiologis dengan cara melarutkan garam di dalam air
3. Meminsankan ikan dengan cara menusuk dibagian kepala dekat otak menggunakan tombak
4. Ikan di bedah dengan gunting bedah dari anus sampai ke mulut
5. Memisahkan organ jantung kemudian jantung dimasukkan ke dalam larutan fisiologis (NaCL)
6. Menghitung detak jantung ikan per menit
7. Terus mengamati jantung sampai menit terakhir jantung tidak berdetak lagi
8. Menimbang bobot akhir ikan uji coba
9. Membersihkan alat-alat praktikum
Kegiatan praktikum Kontraksi Otot Jantung Ikan Mas, dilakukan pada : o Tanggal : 01 Desember 2012 o Hari : Sabtu o Waktu : 08.00-12.00 WIB Praktikum dilaksanakan di Departemen Perikanan Sebelah Barat PPPPTK Pertanian Cianjur.
3.2. Alat dan Bahan
Alat 1. Alat bedah 2. Cawan Petri 3. Stopwach/handphone 4. Baki 5. Kaca pembesar 6. Timbangan 7. Lap/tissu 8. Alat tulis
Bahan 1. Ikan Mas 2. Ikan Nila 3. Larutan fisiologis (NaCl)
3.3. Prosedur Percobaan
1. Menimbang ikan uji coba menggunakan timbangan digital untuk mengetahui bobot awal ikan uji coba
2. Mempersiapkan larutan fisiologis dengan cara melarutkan garam di dalam air
3. Meminsankan ikan dengan cara menusuk dibagian kepala dekat otak menggunakan tombak
4. Ikan di bedah dengan gunting bedah dari anus sampai ke mulut
5. Memisahkan organ jantung kemudian jantung dimasukkan ke dalam larutan fisiologis (NaCL)
6. Menghitung detak jantung ikan per menit
7. Terus mengamati jantung sampai menit terakhir jantung tidak berdetak lagi
8. Menimbang bobot akhir ikan uji coba
9. Membersihkan alat-alat praktikum
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Waktu
(menit)
|
Jumlah Detak
Jantung
|
Waktu
(menit)
|
Jumlah Detak
Jantung
|
1
|
36
|
19
|
11
|
2
|
60
|
20
|
17
|
3
|
54
|
21
|
16
|
4
|
47
|
22
|
15
|
5
|
40
|
23
|
15
|
6
|
30
|
24
|
14
|
7
|
29
|
25
|
15
|
8
|
26
|
26
|
17
|
9
|
34
|
27
|
14
|
10
|
36
|
28
|
13
|
11
|
34
|
29
|
12
|
12
|
35
|
30
|
12
|
13
|
29
|
31
|
11
|
14
|
26
|
32
|
13
|
15
|
24
|
33
|
5
|
16
|
21
|
34
|
8
|
17
|
20
|
35
|
7
|
18
|
20
|
36
|
1
|
Tabel.1
Hasil Praktikum Detak Jantung Ikan Mas
Waktu
(menit)
|
Jumlah Detak
Jantung
|
Waktu
(menit)
|
Jumlah Detak
Jantung
|
1
|
19
|
5
|
14
|
2
|
7
|
6
|
11
|
3
|
20
|
7
|
5
|
4
|
15
|
8
|
1
|
Tabel.2
Hasil Praktikum Detak Jantung Ikan Nila Ukuran Kecil
Berdasarkan
tabel dan diagram di atas, terlihat berbedaan waktu yang sangat seknifikan
antara detak jantung ikan mas besar dengan ikan nila kecil. Jantung ikan mas
besar dapat tahan berdetak selama 36 menit dengan detakan terbesar sebanyak 60
kali detakan terjadi pada menit ke dua sedangkan jantung ikan nila kecil hanya
tahan berdetak selama 8 menit dengan detakan terbesar sebanyak 20 kali detakan
terjadi pada menit ke tiga.
4.2.
Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa jantung ikan
tetap berdetak meskipun telah dikeluarkan dari tubuh ikan tersebut. Hal itu
dikarenakan jantung ikan memiliki jaringan sistem saraf, sehingga terbukti
bahwa otot jantung adalah otot lurik dan bekerja tanpa sadar. Jantung terus
berdetak meskipun semua syaraf yang menuju ke jantung dipotong. Hal ini
disebabkan adanya jaringan permanen khusus dalam jantung yang berfungsi
membangkitkan potensial aksi yang berulang (pace maker). Selain itu ikan juga
memiliki tipe kerja jantung meogenik. Jantung miogenik denyutnya akan tetap
ritmis meskipun hubungan dengan syaraf diputuskan. Bahkan bila jantung diambil
selagi masih hidup dan ditaruh dalam larutan fisiologis yang sesuai akan tetap
berdenyut. Jantung miogenik terdapat pada jaringan otot jantung khusus yang
membuat simpul (nodal tissue) yang merupakan pacu jantung. Pada ikan letaknya
pada sinus venosus.
Denyut jantung terjadi secara spontan dimulai dari simpul SA lalu seluruh
atrium berdenyut. Pada dasar sekat atrium terdapat simpul lain yang menerima
rangsang karena ada impuls dari simpul SA, simpul tersebut disebut sebagai AV
(atrio ventriculer). Dari simpul ini, impuls dilanjutkan melalui berkas hiss
dan purkinye yang serabutnya menyebar pada ventrikel kiri dan kanan. Dan
selanjutnya kedua ventrikel itu berdenyut bersama-sama (Affandi dan Tang 2002).
Fakta menunjukkan bahwa jantung ikan masih bisa tetap berdetak dalam beberapa
menit meskipun berada di luar tubuh. Lama bertahan jantung ikan di luar tubuh
berbeda-beda, tergantung ukuran ikan yang dijadikan sebagai bahan praktikum,
perlakuan yang diberikan, dan proses yang terjadi selama pembedahan
berlangsung.
Hasil dari praktikum menunjukkan, pada ikan Mas besar jumlah detak jantung
lebih banyak dan dapat bertahan lebih lama karena pada ikan besar energi yang
tersimpan di dalam jantung lebih besar sedangkan pada ikan Nila kecil detak
jantungnya lebih sedikit dan lambat namun lebih cepat pula jantungnya berhenti
berdetak, ini disebabkan karena energi pada jantung ikan kecil lebih sedikit
daripada ikan besar. Semakin besar bobot ikan maka ukuran jantungnya juga
semakin besar sehingga darah yang terkandung atau dialirkan oleh jantung
semakin banyak. Darah mengangkut O2 dan zat-zat penting untuk diedarkan ke
seluruh tubuh, ini berarti di dalam darah terdapat energi yang menentukan
semakin besar ukuran ikan semakin besar pula daya edar darah yang dilakukan
oleh jantung. Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap
kontraksi jantung yaitu energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan
energi yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. Waktu
bertahan jantung ikan untuk tetap berdetak dengan menggunakan perlakuan
memasukkan jantung yang telah dipisahkan dari tubuh dan organ-organ lainnya
melalui proses pembedahan ke dalam larutan fisiologis (NaCl) jantung ikan Mas
besar mampu bertahan selama 36 menit dimana jumlah detak jantung terbesar pada
menit ke dua yaitu sebanyak 60 kali detakan dan detakan tidak terjadi secara
konstan, maksudnya pada menit tertentu jumlah detakan jantung meningkat dan
pada menit tertentu pula detakan jantung menurun.
Memasuki menit ke dua puluh, jantung berdetak dua
kali dalam sekali detakan, dan berakhir menjelang memasuki menit ke tiga puluh.
Pada ikan Nila kecil detakan jantung hanya dapat bertahan selama delapan menit
dengan jumlah detakan jantung lebih sedikit dan hanya dapat tahan berdetak
dalam delapan menit saja sangat jauh berbeda dibandingkan dengan ikan Mas
besar. Jumlah detak jantung ikan kecil lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
detak jantung ikan besar. Detakan jantung terbesar pada ikan Nila kecil terjadi
pada menit ke tiga yaitu sebanyak dua puluh kali detakan. Adanya perbedaan
waktu bertahannya jantung ikan antara perlakuan yang satu dengan yang lain
disebabkan adanya perbedaan pengaruh dari masing-masing media. Perbedaan
tersebut terkadang juga disebabkan perbedaan lamanya pembedahan setelah ikan
dipingsankan dan waktu pengambilan jantung ikan yang berbeda. Larutan
fisiologis berfungsi seperti cairan infus yakni untuk mengkondisikan seperti
lingkungan yang sebenarnya. Kondisi larutan akan mempengaruhi lama bertahannya
detak jantung. Larutan fisiologis digunakan karena larutan ini mirip dengan
lingkungan dari jantung itu sendiri. Larutan fisiologis yang bersifat
hipoosmotis menyebabkan cairan dari larutan masuk ke sel-sel otot jantung
sehingga jantung menjadi mengembang. Sehingga cairan dalam sel mengalami
dialisis, yaitu pecahnya sel-sel jantung sehingga proses metabolisme dan kerja
jantung tergangggu. Larutan fisiologis yang bersifat hiperosmotik menyebabkan
cairan akan keluar dari sel-sel jantung secara difusi sehinnga jantung mengerut
dan berat jenisnya semakin besar dan akan mempengaruhi kerja otot jantung.
BAB
V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Jantung
ikan akan tetap berdetak meskipun telah dikeluarkan dari tubuh ikan tersebut.
Hal itu dikarenakan jantung ikan memiliki jaringan sistem saraf, sehingga
terbukti bahwa otot jantung adalah otot lurik yang bekerja di bawah kesadaran.
Jaringan
permanen khusus dalam jantung berfungsi untuk membangkitkan potensial aksi
jantung yang berulang (pace maker).
Cara
kerja jantung yang selanjutnya adalah tipe kerja jantung meogenik.
Jantung
miogenik terdapat pada jaringan otot jantung khusus yang membuat simpul (nodal
tissue) yang merupakan pemacu jantung.
Denyut
jantung terjadi secara spontan dimulai dari simpul SA yang selanjutnya di
terima oleh sekat atrium yang didalamnya terdapat simpul lain yang menerima
rangsangan yang disebut sebagai AV (atrio ventriculer). Dari simpul ini, impuls
dilanjutkan melalui berkas hiss dan purkinye yang serabutnya menyebar pada
ventrikel kiri dan kanan.
Dan
selanjutnya kedua ventrikel itu berdenyut bersama-sama (Affandi dan Tang 2002).
Lama bertahan jantung ikan di luar tubuh berbeda-beda, tergantung ukuran ikan
yang dijadikan sebagai bahan praktikum, perlakuan yang diberikan, dan proses
yang terjadi selama pembedahan berlangsung. Ada dua jenis energi yang
disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung yaitu energi kinetik yang
menyebabkan darah mengalir dan energi yang tersimpan dalam pembuluh darah dan
menimbulkan tekanan darah. Larutan fisiologis berfungsi seperti cairan infus
yakni untuk mengkondisikan seperti lingkungan yang sebenarnya. Kondisi larutan
fisiologis akan mempengaruhi lama bertahannya detak jantung ikan.
5.2.
Saran
Dalam
melakukan pembedahan ikan uji coba hendaknya dilakukan secara hati-hati agar
jantung tidak terpotong oleh gunting atau alat bedah lain yang digunakan dalam
proses pembedahan ikan sample Pembedahan dilakukan dengan cepat untuk mengetahui
lebih jelas seberapa lama ikan bertahan di luar tubuh Jangan lupa mempersiapkan
larutan fisiologis karena itu merupakan media untuk memperlama bertahan jantung
untuk tetap berdetak di luar tubuh ikan Pencatatan data harus dilakukan secara
aktual Lakukan pemotretan sebagai media dokumentasi.
No comments:
Post a Comment